Jakarta, indomaritim.id – Kemenko Bidang Kemaritiman terus berusaha mengurangi sampah laut sampah laut yang didominasi oleh sampah plastik. Kemenko Bidang Kemaritiman juga mendukung target penurunan 70 persen sampah laut.
“Kita telah melakukan reaksi cepat, karena dalam satu setengah tahun telah banyak yang kita lakukan, dan pada tahap awal kita telah melaksanakan koordinasi dan juga membuat suatu regulasi,” kata Asisten Deputi Pendayagunaan Iptek, Nani Hendiarti mewakili Deputi Bidang Koordinasi SDM, Iptek dan Budaya Maritim, Safri Burhanudin pada lokakarya ‘Updating Status Data Sampah Laut’ di Jakarta, Senin (15/4/2019).
Baca Juga: Wanita Selam Indonesia dan Ribuan Orang Bersihkan Sampah di Teluk Manado
“Sampah ini telah menjadi perhatian luas kita semua, oleh karenanya perlu dilakukan kajian dan estimasi jumlah sampah di laut, baik global maupun lokal secara menyeluruh,” ujarnya.
Nani Hendiarti menambahkan, Presiden Joko Widodo pun telah menerbitkan Peraturan Presiden No 83 Tahun 2018 mengenai penanganan sampah laut, di mana dalam Rencana Aksi Nasional (RAN) pemerintah menargetkan mengurangi sampah plastik laut hingga 70 persen pada tahun 2025.
“Proses penyusunan Peraturan Presiden dan lampiran RAN diproses selama hampir 2 tahun dari mulai isu berkembang. Hasil estimasi sampah di laut yang akurat, sangat membantu dalam mengambil kebijakan dan memantau pelaksanaan Perpres No 83 Tahun 2018,” jelasnya.
Nani Hendiarti menyatakan bahwa, Kemenko Kemaritiman bersama dengan Kementerian Pariwisata juga sedang menyusun sebuah Standard Operational Procedure (SOP) penangan sampah di kawasan wisata.
“Ini berisikan pedoman penanganan sampah laut di destinasi pariwisata, hari ini sedang dibahas dan sekaligus uji publik,” tambah Asdep Nani.
Menurut data kajian Bank Dunia juga penelitian ilmuwan Schmidt dan Lebreton, bahwa sungai membawa 80-95 persen sampah plastik ke laut.
Sekitar 95 persen sampah plastik di laut berasal dari 10 sungai besar di dunia yakni delapan sungai di Asia dan dua di Afrika.
Komentar