Jakarta, indomaritim.id – Pelabuhan Tanjung Priok akan beroperasi selama 24 jam untuk memacu ekspor Indonesia ke luar negeri. Nantinya, otoritas pelabuhan, syahbandar, Bea Cukai, layanan imigrasi, layanan operator pelabuhan, bank dan berbagai pihak terkait ekspor akan melakukan pelayanan secara terus-menerus selama 24 jam dan tujuh hari seminggu.
“Berkaitan dengan jumlah hari produktif pelayanan, sebelum ini tiga hari. Sekarang sudah empat sampai lima hari, kita ingin tujuh hari. Artinya 24 jam tujuh hari kita melayani. Agar orang-orang yang melayani di sini waktunya tersebar dan fasilitas tol, truk itu terbagi rata. Sehingga produktivitas itu lebih baik,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Kantor Bea Cukai Tipe A Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jakarta Minggu (7/7/2019).
Baca Juga: Menhub Budi Karya Minta Pelabuhan Kali Adem Gunakan Sistem Pembelian Tiket Online
Menteri Budi Karya menambahkan, telah merumuskan berbagai langkah untuk meningkatkan ekspor Indonesia. Ia mengakui ada beberapa hal yang memang harus ditingkatkan. Salah satunya adalah meningkatkan waktu operasional pelayanan di Pelabuhan Tanjung Priok.
Menhub mengilustrasikan, dengan waktu pelayanan tiga hari, apabila ada eksportir yang ingin mengirim 14 kontainer barang, maka dalam satu hari harus ada lima truk kontainer yang berjalan dalam sehari.
Namun jika waktu pelayanan menjadi tujuh hari, maka dalam satu hari hanya dibutuhkan dua truk kontainer saja. Imbasnya hal ini akan membuat jalanan dari dan menuju pelabuhan menjadi tidak terlalu padat, sehingga efek positifnya dapat mengurangi jumlah kemacetan.
“Jadi jalannya lengang, truknya produktif yang di pelabuhan juga enak mengaturnya. Dengan lengang itu maka kecenderungan untuk melakukan kegiatan ekspor khususnya itu bertambah. Pasti bertambah. Karena kemudahan itu equivalen dengan pertambahan jumlah. Kalau ini semua lancar maka otomatis yang ekspor juga menjadi lebih banyak,” jelas Budi Karya.
Baca Juga: Pelabuhan Benoa Siap Sambut Kapal Pesiar Ukuran 350 Meter
Tak hanya waktu operasional pelabuhan yang akan berjalan 24 jam non-stop, truk pengangkut peti kemas yang tidak beroperasi juga menjadi perhatian untuk mendukung kelancaran jalan pelabuhan.
Menurut Menhub banyak kontainer setelah melakukan proses impor barang, truk-truk kontainer tersebut berjalan dalam keadaan tanpa muatan atau kosong. Karena itu hal ini akan dikoordinasikan lebih lanjut agar truk-truk tersebut tidak berjalan dalam keadaan kosong.
“Truk banyak yang berjalan kosong. Setelah impor, dia kosong, dia dibawa ke Cikarang ke Tanjung Priok kosong. Kita akan minta kepada cargo owner, atau shipping line untuk menyiapkan supaya jangan ada truk yang kosong. Jadi kita upayakan itu dalam keadaan terisi,” ujar Budi Karya.
“Dan terakhir adalah sistem. Kita akan tingkatkan koordinasi INSW, Inaportnet. Dengan Bea Cukai, Pelindo, Syahbandar, OP bersama Ditjen Perhubungan Laut akan kita rapatkan minggu depan agar sistemnya itu menjadi satu. Di sini juga saya sengaja mengundang para bankir BNI, BRI dan Mandiri untuk Sabtu Minggu juga masuk (operasional bank-red). Jadi sekarang Sabtu Minggu masih sepi, jadi nanti akan ramai. Agar mereka juga beroperasi,” ujar Budi Karya Sumadi memungkasi.
Reporter: Mulyono Sri Hutomo
Editor: Rajab Ritonga