Singapura, indomaritim.id – Singapore Airlines Group (SIA Group), yang memiliki lebih dari 20 anak perusahaan dalam bidang transportasi dan logistik, merilis data kenaikan jumlah penumpang pada Mei 2019 lalu.
Menurut siaran pers yang diterima indomaritim.id, pada bulan Mei 2019, jumlah penumpang yang diangkut oleh SIA Group dengan diukur dalam pendapatan penumpang per kilometer, mengalami peningkatan sebesar delapan persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Angka ini melebihi pertumbuhan kapasitas yang diukur dalam jumlah kursi yang tersedia per kilometer sebesar 6,8 persen. Tingkat keterisian penumpang (PLF) pun mengalami peningkatan sebesar 0,9 poin dengan persentase menjadi 80,5 persen.
Tingkat keterisian penumpang Singapore Airlines meningkat sebesar 1,1 poin persentase dibandingkan dengan tahun sebelumnya menjadi 79,8 persen. Jumlah penumpang yang diangkut meningkat sebesar 9,5 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sementara kapasitas bertambah sebesar 8,0 persen.
PLF meningkat pada sebagian besar wilayah rute penerbangan, terkecuali di Asia Timur dan Amerika yang disebabkan oleh pertumbuhan kapasitas yang signifikan. Berbagai upaya terus dilakukan untuk mempertahankan kinerja RASK (pendapatan per kursi yang tersedia-kilometer) pada beberapa bulan mendatang.
Baca Juga: Gelar Latihan Cope West 2019, TNI AU dan USAF Libatkan 13 Pesawat Tempur
Jumlah penumpang yang diangkut oleh SilkAir mengalami peningkatan sebesar 0,9 persen, sementara kapasitas mengalami penurunan sebesar 1,2 persen. Pengalihan rute penerbangan ke Scoot dan penarikan sementara armada Boeing 737 MAX 8 dari layanan telah mengurangi kapasitas SilkAir.
PLF mengalami peningkatan sebesar 1,6 poin persentase menjadi 75,1 persen, dengan peningkatan pada seluruh wilayah rute penerbangan. SilkAir menambahkan kota pertamanya di Korea Selatan ke dalam jaringan dengan peluncuran penerbangan langsung menuju Busan mulai dari tanggal 1 Mei 2019.
Jumlah penumpang yang diangkut oleh Scoot juga mengalami pertumbuhan yang sebanding dengan penambahan kapasitas sebesar 5,2 persen. Akibatnya, PLF tetap berada pada 85,3 persen.
Baca Juga: Budi Karya Sumadi: Bandara Soekarno Hatta Siap Jadi Hub Internasional
Sementara itu, PLF Scoot mengalami peningkatan di wilayah Asia Barat, sementara Asia Timur dan wilayah lainnya mengalami penurunan sebagaimana permintaan tidak mengimbangi peningkatan kapasitas. Selama bulan Mei 2019, Scoot meluncurkan rute penerbangan terbaru menuju Trivandrum dan Wuhan yang sebelumnya dilayani oleh SilkAir.
Layanan Scoot ke Bengaluru dan Shenzhen telah dihentikan dan dialihkan ke SilkAir sebagai bagian dari optimalisasi rute dalam SIA Group. Penerbangan ke Honolulu juga ditunda karena lemahnya permintaan.
Tingkat keterisian kargo (CLF) menurun sebesar 2,1 persen yang dikarenakan oleh penurunan lalu lintas kargo yang diukur dalam ton beban kargo per kilometer, sebesar 3,2 persen, melebihi penyusutan kapasitas kargo sebesar 0,2 persen. Seluruh wilayah rute penerbangan mengalami penurunan CLF, kecuali Amerika.
Reporter: Mulyono Sri Hutomo
Editor: Rajab Ritonga