Shanghai, indomaritim.id – Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita bertemu dengan pengusaha Indonesia yang tergabung dalam anggota Indonesia Chamber of Commerce (INACHAM) untuk menerima masukan terkait hambatan perdagangan dengan Tiongkok. Pertemuan digelar Sabtu (20/7/2019) di Shanghai, Tiongkok dalam rangkaian kunjungan kerjanya.
INACHAM merupakan Kamar Dagang Indonesia yang terdiri atas beberapa komisi yang mencerminkan visi dan misi organisasi untuk mewadahi kegiatan ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat Indonesia.
Salah satu topik yang dibahas yaitu terkait perlakuan impor yang diterapkan Tiongkok dan perbedaan tarif beberapa produk dengan negara lain.
“Kami berupaya mendapatkan tarif yang sama dengan yang diterapkan Tiongkok kepada negara lain dan persyaratan apa saja yang harus dipenuhi untuk memperoleh hal itu,” kata Enggartiasto Lukita.
Baca Juga: Airlangga Hartarto: Sumbang 74 Persen, Ekspor Produk Manufaktur Masih Tertinggi
Sebelumnya, Enggartiasto Lukita bertemu dengan Minister of General Administration of Custom China (GACC), Ni Yuefeng guna mengatasi kendala yang ditemui dalam perdagangan kedua negara.
Tindak lanjut dari pertemuan ini juga akan dilakukan di pertemuan dengan Menteri Perdagangan dan pertemuan Kemitraan Ekonomi Comprehensif Regional (RCEP) Tingkat Menteri yang dijadwalkan berlangsung pada 1−3 Agustus mendatang.
Enggartiasto Lukita menambahkan, Duta Besar RI untuk Tiongkok, Djauhari Oratmangun telah melakukan hal yang positif dengan memprioritaskan diplomasi ekonomi dan menampung berbagai keluhan yang masuk.
Menteri Enggartiasto Lukita juga mengapreasi langkah Dubes Djauhari yang kerap melakukan lobi untuk kemudian diteruskan kepada Mendag guna dilakukan pembicaraan dengan pihak Tiongkok.
Kunjungan ke Xinfadi International Exhibition Center of Agricultural Products Dalam rangkaian kunjungan kerja, Mendag juga mengunjungi Xinfadi International Exhibition Center of Agricultural Products di Beijing, pada Jumat (19/7/2019).
“Tinjauan ini merupakan studi yang dimaksudkan agar pengembangan pasar rakyat di Indonesia dapat dilakukan secara tepat sasaran sesuai kepentingan rakyat, termasuk para petani dan peternak di seluruh Indonesia,” kata Menteri Enggartiasto Lukita.
Dalam kunjungan tersebut, Mendag melihat konsep pasar induk yang terintegrasi dengan baik sehingga dapat memperpendek mata rantai distribusi produk-produk pertanian dan peternakan yang menguntungkan petani dan peternak.
“Kami menerima tawaran kerja sama untuk membangun pasar. Namun, kami akan mempelajari terlebih dahulu konsep pasarnya, seperti sistem pengelolaan, pembagian zonasi, dan lainnya. Bahkan, pasar-pasar di Tiongkok juga sudah menjual produknya secara daring,” jelas Mendag.
Hal menarik lainnya, lanjut Mendag, pemotongan hewan ternak di Tiongkok dilakukan di rumah potong hewan (RPH) yang sudah terakreditasi. Suplai dari masing-masing RPH juga sudah tercatat jumlahnya sehingga pengendalian harga bisa lebih mudah dipantau.
Reporter: Mulyono Sri Hutomo
Editor: Rajab Ritonga