Jakarta, indomaritim.com – Komando Daerah Maritim (Kodamar) yang pernah eksis di tahun 1960-1970 akan kembali dihidupkan dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan pertahanan teritorial maritim. Kodamar akan dibentuk di setiap wilayah yang ada di Indonesia sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2019 tentang Struktur Organisasi TNI.
“Peningkatan (Pangkalan Utama TNI AL – Lantamal) menjadi Kodamar akan berlaku di semua Lantamal, meskipun sementara ini Lantamal III Jakarta dan Lantamal V Surabaya yang akan direalisasikan dalam waktu dekat,” kata Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali disela sela Rapat Pimpinan (Rapim) TNI AL 2023 yang berlangsung di Gedung Auditorium Yos Sudarso, Mabesal, Cilangkap Jakarta Timur, Senin (13/02).
Menurut Kasal, peningkatan Lantamal menjadi Kodamar tidak hanya untuk memenuhi fungsi 5R (Rebase, Replenishment, Repair, Rest and Recreation), namun juga untuk mencegah potensi serangan dari laut. Oleh karena itu Kodamar wajib memiliki kemampuan menggelar operasi pertahanan pantai.
Pembahasan validasi organisasi TNI AL menjadi salah satu topik dalam Rapim TNI AL Tahun 2023 yang bertemakan “TNI AL Siap Mewujudkan TNI sebagai Patriot NKRI Guna Mendukung Pembangunan Nasional”. Rapat diikuti 231 personel, terdiri atas 120 perwira tinggi dan 111 perwira menengah yang diselenggarakan secara tatap muka dan virtual dari seluruh Satuan Kerja TNI AL.
Dalam sejarahnya, komando teritorial TNI AL beberapa kali mengalami validasi mulai dari sebutan Komandemen Daerah Maritim di tahun 50-an, kemudian berubah menjadi Komado Daerah Maritim (Kodamar) tahun 1960 hingga 1970. Setelah itu namanya menjadi Komando Daerah Angkatan Laut (Kodaeral) dan sejak 1984 menjadi Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal).








Komentar