Terusan Suez dan Terusan Panama : Dua Kanal yang Mengubah Dunia

Catatan Diplomasi Politik Pelaut Nuswantara

Pelaut ADIPATI  l Kalitbang INDOMARITIM  l  CEO TRUST  l Presiden SPI  l  Volunteer INMETA

Terusan Suez dan Terusan Panama adalah dua kanal buatan manusia yang telah merevolusi jalur pelayaran internasional. Keduanya tidak hanya menjadi simbol kemajuan teknologi dan rekayasa, tetapi juga memainkan peran penting dalam perdagangan global, geopolitik, dan hubungan antarnegara.

Sejarah Pembangunan

Terusan Suez
Gagasan membangun kanal yang menghubungkan Laut Tengah (Mediterania) dan Laut Merah sebenarnya sudah ada sejak zaman kuno, tetapi baru terwujud pada abad ke-19. Pembangunan Terusan Suez dimulai pada tahun 1859 di bawah pimpinan insinyur Prancis Ferdinand de Lesseps. Proyek ini memakan waktu sepuluh tahun dan melibatkan ribuan pekerja. Terusan Suez resmi dibuka pada 17 November 1869, menghubungkan Eropa dan Asia tanpa perlu memutari Afrika.

Setelah pembukaan, Terusan Suez dikelola oleh Perusahaan Terusan Suez, yang didominasi oleh Inggris dan Prancis. Namun, pada tahun 1956, Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser menasionalisasi kanal tersebut, memicu Krisis Suez. Invasi militer oleh Inggris, Prancis, dan Israel gagal merebut kembali kanal, dan akhirnya Mesir berhasil mempertahankan kendali penuh atas Terusan Suez.

Terusan Panama
Pembangunan Terusan Panama dimulai pada akhir abad ke-19 oleh Prancis, tetapi proyek ini gagal karena tantangan teknis dan wabah penyakit. Amerika Serikat mengambil alih proyek ini pada tahun 1904 dan berhasil menyelesaikannya pada tahun 1914. Terusan Panama menghubungkan Samudra Atlantik dan Pasifik, mempersingkat jarak pelayaran secara signifikan.

Terusan Panama awalnya dikelola oleh AS, tetapi berdasarkan Traktat Torrijos-Carter 1977, kendali kanal secara bertahap diserahkan kepada Panama. Pada 31 Desember 1999, Panama mengambil alih penuh pengelolaan kanal tersebut.

Dampak Ekonomi

Terusan Suez
Terusan Suez adalah salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia, dengan sekitar 12% perdagangan global melewatinya. Kanal ini memangkas jarak pelayaran antara Eropa dan Asia, mengurangi waktu dan biaya transportasi. Pada tahun 2021, pendapatan tol Terusan Suez mencapai rekor $6,3 miliar, menjadikannya sumber devisa penting bagi Mesir.

Terusan Panama
Terusan Panama juga memainkan peran kunci dalam perdagangan global, terutama dalam menghubungkan pasar Asia, Amerika Utara, dan Eropa. Setelah perluasan pada tahun 2016, kanal ini dapat menampung kapal-kapal besar yang sebelumnya tidak bisa melintas. Pendapatan dari Terusan Panama menjadi tulang punggung ekonomi negara tersebut, menyumbang sekitar 4% dari PDB Panama.

Aspek Geopolitik

Terusan Suez
Terusan Suez telah lama menjadi titik strategis dalam geopolitik global. Penguasaan kanal ini oleh Inggris dan Prancis pada abad ke-19 mencerminkan dominasi kolonial di Timur Tengah. Nasionalisasi kanal oleh Mesir pada tahun 1956 menandai pergeseran kekuatan geopolitik dan mengakhiri era kolonialisme di kawasan tersebut.

Terusan Panama
Terusan Panama juga memiliki sejarah geopolitik yang kompleks. Penguasaan AS atas kanal ini selama hampir satu abad mencerminkan dominasi Amerika di belahan Barat. Penyerahan kanal kepada Panama pada tahun 1999 meningkatkan citra AS di Amerika Latin, tetapi juga membuka peluang bagi kekuatan baru seperti Tiongkok untuk berinvestasi di kawasan tersebut.

Teknologi dan Rekayasa

Terusan Suez
Terusan Suez dibangun sebagai terusan permukaan laut (*sea-level canal*), yang berarti tidak menggunakan sistem pintu air. Tantangan utama dalam pembangunannya adalah menggali kanal sepanjang 193 km melintasi padang pasir dan danau garam. Proyek perluasan pada tahun 2015 menambah jalur ganda, meningkatkan kapasitas dan efisiensi kanal.

Terusan Panama
Terusan Panama menggunakan sistem pintu air berjenjang untuk mengangkat kapal melintasi pegunungan. Proyek ini dianggap sebagai salah satu pencapaian rekayasa terbesar abad ke-20. Proyek perluasan pada tahun 2016 memperkenalkan teknologi baru, seperti pintu air yang lebih kokoh dan sistem penghematan air.

Pengaruh terhadap Indonesia

Keberadaan Terusan Suez dan Terusan Panama memberikan dampak signifikan terhadap Indonesia, terutama dalam sektor perdagangan dan ekonomi. Terusan Suez memperpendek jalur pelayaran antara Asia dan Eropa, memungkinkan ekspor utama Indonesia seperti minyak kelapa sawit, karet, dan produk perikanan mencapai pasar Eropa dengan biaya lebih rendah. Demikian pula, Terusan Panama mempermudah akses ke Amerika Latin dan Pantai Timur Amerika Serikat, meningkatkan efisiensi pengiriman komoditas seperti batu bara dan hasil pertanian. Jika terjadi gangguan di salah satu terusan, biaya logistik global meningkat, yang dapat mempengaruhi harga barang di Indonesia.

Selain itu, posisi strategis Indonesia sebagai negara maritim di jalur perdagangan internasional membuka peluang besar untuk menjadi pusat logistik dan distribusi regional. Pelabuhan utama seperti Tanjung Priok dan Tanjung Perak dapat menjadi titik transit bagi kapal yang menuju Eropa dan Amerika, mengurangi ketergantungan langsung pada jalur Suez dan Panama. Dengan meningkatkan kapasitas dan efisiensi pelabuhan, Indonesia dapat menarik lebih banyak aktivitas perdagangan global, memperkuat daya saing industri pelayaran nasional, serta mengurangi dampak negatif dari kenaikan tarif atau gangguan di kedua terusan tersebut.

Dari perspektif geopolitik, ketergantungan dunia pada Terusan Suez dan Panama memberikan Indonesia peluang untuk memperkuat diplomasi maritimnya. Dengan meningkatnya rivalitas antara kekuatan besar seperti AS dan China dalam perdagangan dan logistik global, Indonesia dapat memanfaatkan posisinya sebagai jalur strategis di kawasan Indo-Pasifik. Melalui kebijakan maritim yang cermat dan investasi infrastruktur yang tepat, Indonesia dapat meningkatkan perannya dalam rantai pasok global serta memperkuat kemandirian ekonominya di tengah dinamika perdagangan dunia.

***
Terusan Suez dan Terusan Panama adalah dua kanal yang telah mengubah peta pelayaran dunia. Keduanya tidak hanya mempersingkat jarak pelayaran, tetapi juga menjadi tulang punggung perdagangan global. Dari segi geopolitik, kedua kanal ini menjadi ajang perebutan pengaruh kekuatan dunia. Sementara itu, dari sisi teknologi, keduanya menunjukkan kemampuan manusia dalam mengatasi tantangan alam melalui rekayasa inovatif. Terusan Suez dan Terusan Panama adalah bukti nyata bagaimana infrastruktur dapat menghubungkan dunia, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan memengaruhi dinamika geopolitik global. Keduanya tetap menjadi nadi penting bagi peradaban modern, dan keberadaannya akan terus relevan di masa depan.

Komentar