Jakarta, indomaritim.id – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengajak seluruh kalangan termasuk generasi milenial agar dapat menjaga laut Nusantara yang merupakan masa depan bangsa ini.
“Kita perlu orang yang mempunyai ‘do and care’. Kalau orang Indonesia yang pintar ini melakukan dua hal ini, ‘not only care but do, not only do but also care’, itu pasti negara kita akan maju,” kata Menteri Susi dalam rilis KKP yang diterima di Jakarta, Rabu (27/2/2019).
Menteri Kelautan dan Perikanan mengapresiasi dan mengajak lebih banyak lagi para pihak yang telah menjadi penjaga-penjaga laut, baik lewat pengawalan isu sampah di laut, maupun upaya konservasi karang dan mengamankan kedaulatan wilayah perairan Indonesia.
Menurut dia, Indonesia tidak hanya membutuhkan orang-orang yang bertindak semata, melainkan digerakkan atas kesadaran dan kepedulian untuk menyebarkan kepedulian itu kepada orang-orang sekitar.
KKP bersama Universitas Padjajaran (UNPAD) juga telah menggelar Festival Membumikan Laut sebagai Masa Depan Bangsa di Graha Sanusi Kampus Universitas UNPAD, Bandung, 25-26 Februari.
Sebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama-sama dengan berbagai pemerintah daerah bersinergi dalam mengelola kawasan konservasi perairan yang telah mencapai 20,88 juta hektare atau 6,42 persen dari luar perairan Indonesia.
“Kawasan konservasi seluas 10,9 juta hektare atau 52,22 persen dari luas kawasan konservasi dengan jumlah 137 kawasan konservasi merupakan kewenangan daerah provinsi yang berada di dalam area 12 mil,” kata Direktur Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut KKP Andi Rusandi.
Menurut dia, keberadaan kawasan konservasi perairan dapat menjamin keberlanjutan ekosistem dan keanekaragaman hayati laut, mendukung stok sumber daya ikan bagi perikanan tangkap, dan menyediakan ruang yang potensial untuk budidaya laut.
Selain itu, ujar dia, kawasan konservasi dapat memberikan manfaat ekonomi dan membuka aksesibiitas bagi masyarakat sekitar dengan tetap mempertahankan budaya dan kearifan lokal.
Sedangkan di sektor global, lanjutnya, KKP turut aktif dalam pertemuan-pertemuan internasional seperti Convention of Biological Diversity (CBD), CITES, dan “Our Ocean Conference”.
Andi mengungkapkan bahwa saat ini masih 15 kawasan konservasi perairan daerah (KKPD) yang telah ditetapkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, sehingga masih ada 122 KKPD atau 80,59 persen dari total KKPD yang perlu disegerakan penetapannya.
Penetapan ini dinilai sangat penting karena kawasan konservasi merupakan program prioritas nasional yang mendukung amanah tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
Selain itu, Andi menambahkan bahwa dengan adanya penetapan kawasan konservasi, hal tersebut menunjukkan bahwa ada kepastian ruang perlindungan terhadap sumber daya yang mendukung investasi berkelanjutan di wilayah provinsi.
Komentar