Zilina, indomaritim.id – Kedutaan Besar (KBRI) Republik Indonesia di Slowakia bersama Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bekerjasama dengan EU-Indonesia Business Network (EIBN), dan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Provinsi Zilina menggelar seminar bisnis “Doing Business in Remarkable Indonesia” di kota industri Zilina, Slowakia, Senin (20/5/2019) waktu setempat.
Acara ini dihadiri lebih dari 20 pebisnis Slowakia dari berbagai sektor industri, seperti manufaktur, konsultan, konstruksi, solusi teknologi, dan militer.
“Sebagaimana hasil penyelenggaraan seminar sebelumnya, KBRI Bratislava mengharapkan pebisnis Slowakia juga dapat meraih kesempatan berinvestasi dan berbisnis di Indonesia,” kata Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Slowakia, H.E. Adiyatwidi Adiwoso Asmady.
“Salah satu hasil pertemuan sebelumnya adalah kehadiran sekitar 20 tenaga ahli Indonesia yang akan bekerja di salah satu supplier otomotif di Zilina,” imbuhnya.
Dubes RI juga mendorong pebisnis Slowakia untuk kembali mengikuti Trade Expo Indonesia 2019, 16-20 Oktober 2019 dan berpartisipasi pada forum bisnis Indonesia-Visegrad yang akan diselenggarakan di Jakarta, 17 Oktober 2019.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Fasilitasi Promosi Daerah BKPM Indonesia, Indra Darmawan, menjelaskan perkembangan terkini iklim investasi di Indonesia serta memaparkan berbagai potensi mendatang di sektor infrastruktur, industri manufaktur, maritim, pertanian, pariwisata, dan industri lifestyle. Ia juga menjelaskan berbagai fasilitas kemudahan pajak dan insentif bagi investor asing.
Pengusaha Slowekia menyambut baik paparan potensi investasi di Indonesia. “Sebagai basis industri mekanik dan otomotif di Slowakia, pebisnis Zilina terus mencari jalan pengembangan bisnis, dan saya yakin Indonesia dapat menawarkan hal ini,” kata Ketua KADIN Zilina, Jan Misura.
Baca Juga: Enggartiasto Lukita Sebut Penurunan Permintaan Global Sebabkan Defisit Perdagangan April 2019
Ia optimis kerja sama internasional dapat terjadi karena mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi Zilina.
Sementara EIBN menyampaikan bahwa organisasinya dibiayai oleh Uni Eropa untuk mendorong pebisnis eropa, termasuk Slowakia, guna mengembangkan bisnis ke luar Eropa, termasuk ke Indonesia.
EIBN juga memaparkan berbagai sektor potensial di Indonesia seperti pembangunan infrastruktur, konstruksi, otomotif, dan kesehatan.
Pada sesi tanya jawab, para pebisnis sangat antusias mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk mendalami informasi seputar cara memulai usaha di Indonesia, fasilitasi pajak dan insentif, perpajakan, dan sebagainya.
Salah satu peserta dari Valive Loziska Slowakia juga menyampaikan kesiapan kerja sama dan meminta dapat difasilitasi untuk dapat menjalin kontak dengan salah satu produser suku cadang otomotif dari Indonesia.
Pertemuan dengan Pejabat Pemerintah Slowakia
Pada kesempatan terpisah, Dubes RI bersama Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Mohammad Rudy Salahuddin, disertai delegasi BKPM, bertemu dengan pejabat Kementerian Perekonomian Slowakia, yaitu Direktur Investasi Mr. Boris Skoda dan Direktur Perdagangan Bilateral Mr. Radovan Urban Kocak.
Delegasi Indonesia dan Slowakia saling memaparkan kondisi investasi di masing-masing negara seraya mendiskusikan peningkatan upaya kerja sama investasi, pemberdayaan UKM, dan rencana Sidang Komisi Bersama.
Delegasi BKPM RI juga bertemu dengan Direktur Investasi dari Slovak Trade and Development Agency Mr. Dominik Susa dan mendiskusikan upaya peningkatan kerja sama kedua institusi yang saling bermitra dalam promosi investasi dan perdagangan.
Kedua pihak sepakat untuk terus memperbanyak pertemuan bisnis dan saling kunjung pebisnis kedua negara.
Komentar