Jayapura, indomaritim.id – Program Strategis Nasional Tol Laut yang menghubungkan wilayah bagia timur Indonesia mampu mengangkat perekonomian masyarakat. Pada Trayek T-19 (Merauke – Kokas – Sorong – Korido – Depapre – Sorong – Merauke) misalnya, hasil sumber daya alam setempat dapat dikirimkan ke daerah lain.
“Bukti nyata Program Strategis Nasional Tol Laut di Indonesia hadir khususnya di wilayah 3TP seperti di beberapa wilayah di timur Indonesia salah satunya seperti di Depapre, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua dapat dirasakan oleh masyarakat setempat dengan mengolah dan memproduksi hasil sumber daya alam yaitu batu ciping,” kata Bupati Jayapura, Matias Awaitouw kepada pewarta, Rabu (17/3/2021).
Batu ciping diperlukan untuk pembangunan. Batu ciping banyak digunakan untuk campuran dalam proses pengaspalan jalan, mulai dari jalan yang ringan sampai jalan berkelas 1.
Baru-baru ini, KM. Lognus 2 yang melayani trayek T-19 mengangkut 13 kontainer batu ciping dimana 12 kontainer dikirim ke Pelabuhan Merauke dan satu kontainer berisi batu ciping hasil produksi lokal ke Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur.
“Permintaan batu ciping di beberapa daerah provinsi Papua bahkan sampai ke pulau Jawa pada voyage ketiga KM. Lognus 2 terus mengalami peningkatan,” kata Kepala Kantor KSOP Kelas II Jayapura, Taher Laitupa menambahkan.
Pada kesempatan yang sama, Tenaga Ahli Kedeputian V, Kantor Staf Presiden, Dr. Laus DC. Rumayom mengungkapkan bahwa beroperasinya KM. Lognus 2 di Pelabuhan Depapre juga membuat para pelaku usaha lokal terus bertumbuh. Dr. Laus DC. Rumayom ikut memantau dan mengikuti perkembangan kegiatan di Pelabuhan Depapre di Jayapura, Selasa, 16 Maret 2021.
“Seiring dengan jalur perdagangan yang mulai terbentuk dengan mengikuti mekanisme pasar lokal dan nasional tidak menutup kemungkinan hasil komoditi unggulan daerah seperti beras, karet, kelapa sawit dan gambir di Kabupaten Merauke, kemudian perikanan di Kabupaten Mimika dan Kabupaten Supiori maupun di Kabupaten Biak Numfor. Termasuk batu ciping dan kayu olahan di Kabupaten Jayapura dan juga banyak komoditi unggulan lainnya di Papua kedepannya dapat merambah jalur perdagangan ke negara-negara Pasifik seperti di PNG, Kepulauan Salomon, Vanuatu, Palau dan negara-negara tetangga lainnya,” kata Dr. Laus DC. Rumayom.
Komentar