Sepenggal Kisah Sang Presiden : Injury Time Political Strategic

Catatan Diplomasi Politik Pelaut Nuswantara

Pelaut ADIPATI  l Kalitbang INDOMARITIM  l  Direktur Eksekutif TRUST  l Presiden SPI  l  Volunteer INMETA  

Terkikis angin sepoi-sepoi di pagi yang cerah, suasana di istana presiden Indonesia tampak begitu sibuk dan dinamis. Pemilihan presiden (pilpres) tahun 2024 semakin mendekat, dan Presiden Joko “Jokowi” Widodo merasa bahwa persiapan yang matang harus dilakukan untuk menghadapi tantangan politik yang menanti. Tak ada waktu untuk ragu, Jokowi memutuskan untuk melakukan perombakan kabinet yang memiliki peran krusial dalam persiapan pilpres dan masa depan negara. Dengan berbagai wajah dan suara dari berbagai pihak saling berbaur di koridor istana. Menteri-menteri dan pejabat tinggi pemerintahan berjalan dengan antusias, namun juga sedikit cemas. Setiap langkah yang diambil saat ini memiliki arti besar, dan masa depan politik dan ekonomi negeri ini bergantung padanya.

Salah satu aspek yang menjadi perhatian serius adalah proyek satelit Satria, sebuah proyek ambisius untuk meningkatkan infrastruktur komunikasi di seluruh negeri, khususnya di daerah terpencil dan pulau-pulau terluar. Dalam pandangan Jokowi, penguatan infrastruktur komunikasi adalah fondasi penting dalam menciptakan konektivitas yang merata dan memajukan pembangunan di berbagai wilayah. “Dengan infrastruktur komunikasi yang kuat, kita bisa membawa pertumbuhan dan kemajuan ke seluruh penjuru tanah air,” ucap Jokowi dengan penuh semangat pada pertemuan kabinetnya. Disudut ruangan istana yang bersejarah sayup terdengar percakapan ringan sang Presiden dengan drama seperti ini :

Tak lama kemudian, seorang pria dengan wajah tegas namun ramah masuk ke ruangan. Dia adalah Budi Arie Setiadi, seorang loyalis Jokowi yang telah mendukungnya sejak lama. Jokowi menyambutnya dengan tulus dan memberikan jabatan menteri komunikasi yang baru. Budi merasa haru dan terhormat atas kepercayaan yang diberikan kepadanya. Ia mengetahui betapa pentingnya proyek satelit Satria bagi negeri ini. Selama beberapa bulan terakhir, ia telah bekerja keras untuk memahami seluruh aspek proyek tersebut dan memastikan kelancaran pelaksanaannya. “Pak Presiden, saya berjanji akan memberikan yang terbaik untuk proyek ini. Kita akan membawa teknologi komunikasi modern ke seluruh pelosok negeri, tak ada lagi daerah terpencil yang terpinggirkan,” kata Budi dengan keyakinan dalam suaranya. Jokowi tersenyum puas melihat semangat dan dedikasi Setiadi. Dia yakin telah membuat keputusan yang tepat. Penunjukan Setiadi adalah langkah strategis untuk memastikan kelancaran dan kelanjutan proyek satelit Satria, sehingga janji kampanye tentang penguatan infrastruktur komunikasi dapat diwujudkan dan menjadi alat penting dalam persiapan pilpres.

Sejalan dengan harapan sang Presiden, setiap warga negara yang mungkin tidak mengikuti langsung penggalan kisah drama diatas juga menyadari bahwa integritas pemerintahan menjadi kunci. Skandal korupsi yang mencoreng nama baik beberapa politisi dalam kabinet mungkin saja hanya fenomena gunung es yang tentunya rentan dimanfaatkan untuk kepentingan politik elit khususnya dimasa menjelang Pilpres. Dengan melakukan perombakan kabinet, sang Presiden jelas telah berani untuk mengambil langkah untuk memastikan bahwa citra pemerintahannya terbebas dari noda korupsi dan tetap bersih serta transparan dalam menjalankan roda pemerintahan. Namun yang paling utama tentu lebih kepada integritas kepemimpinan untuk membangun transparansi publik terhadap semua aktifitas pembangunan, apalagi yang menyangkut teknologi mutakhir mulai dari satelit yang di luncurkan, BTS pemancarnya sampai pembangunan serat optik bawah laut yang masih sangat jauh dari pemahaman publik.

Semoga perombakan kabinet yang sangat sarat pesan politik ini menjadi upaya yang sungguh-sungguh dalam mempertahankan visi ekonomi dan kebijakan nasional kita. Seharusnya narasi penguatan infrastruktur komunikasi di daerah-daerah terpencil dan pulau-pulau terluar dengan serat optik yang dibangun dalam ranah maritim kita yang sangat kaya ini tidak saja hanya sekedar menjadi elemen kampanye dalam pilpres mendatang, tapi lebih dari sekedar itu menjadikan narasi geopolitik nasional kita dirasakan juga dilevel internasional. Proyek satelit Satria harus bisa memperkuat visi ekonomi dan kebijakan nasional kita, serta mempersiapkan dukungan dalam menghadapi pilpres yang akan datang. Di balik langit cerah, besar harapan Indonesia akan berjalan menuju masa depan yang lebih cerah dan maju, dengan infrastruktur komunikasi yang merata dan mampu mendukung pertumbuhan dan pembangunan di seluruh negeri. Seluruh negeri menanti untuk melihat bagaimana langkah-langkah kebijakan dan visi pemimpin mereka yang baru nanti akan membentuk perjalanan masa depan bangsa ini.

Komentar