Bertemu Wakil Menteri Perdagangan Tiongkok, Menteri Enggartiasto Lukita Bahas Sarang Burung Walet

Jasa Maritim312 Dilihat

Tsukuba, indomaritim.id – Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita melakukan pertemuan bilateral dengan Wakil Menteri Perdagangan Tiongkok, Wang Shouwen di sela-sela kegiatan G20 Ministerial Meeting on Trade and Digital Economy di Tsukuba, Jepang, Sabtu (8/6/2019).

Pada kesempatan tersebut, Indonesia meminta pengiriman langsung produk sarang burung wallet dan hasil pertanian Indonesia ke pasar Tiongkok yang selama ini masih banyak diekspor melalui Vietnam.

Baca Juga: Buru Destinasi Wisata Bahari, Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Kota Sabang Meningkat

Wakil Menteri Perdagangan Tiongkok Wang Shouwen, kata Enggartiasto Lukita, menyambut baik permintaan Indonesia dan akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menindaklanjuti hal tersebut.

“Tiongkok menyambut baik permintaan untuk produk sarang burung walet dan hasil pertanian Indonesia dapat langsung masuk ke pasar Tiongkok tanpa melalui negara lain,” kata Enggartiasto Lukita.

Produk sarang burung walet Indonesia
Produk sarang burung walet Indonesia. Foto: Istimewa


Menurut data dari Kementerian Perdagangan, ekspor sarang burung walet asal Indonesia ke Tiongkok terus meningkat.

Pada 2018, volume impor produk sarang burung walet Indonesia oleh Tiongkok mencapai 70,6 ton, atau menguasai 67,1 persen total impor sarang burung walet dari tiga negara yakni Indonesia, Malaysia, dan Thailand.

Untuk dapat diterima oleh pasar Tiongkok, kualitas sarang burung walet asal Indonesia harus lolos uji produk yang ketat.

Baca Juga: Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan: Indonesia Perlu Mengejar Ketertinggalan Dalam Adaptasi Industri 4.0

Salah satu persyaratan teknis yang telah diatur oleh pihak negara Tiongkok, sarang walet harus diproses dengan perlakuan pemanasan mencapai 70 derajat celcius dan dipertahankan selama 3,5 detik.

Ini disebabkan sarang burung walet rawan terjangkit virus Avian Influenza atau biasa dikenal dengan virus flu burung, dan virus tersebut akan mati pada suhu tersebut.

Tak hanya ke Tiongkok, Indonesia secara total mampu membukukan ekspor sarang burung walet sebanyak 1.100 ton sepanjang 2017 ke berbagai negara. Dengan harga rata-rata per kg sarang burung walet sebesar USD 2.000, maka nilai ekspornya mencapai Rp 29 triliun.

Reporter: Mulyono Sri Hutomo
Editor: 
Rajab Ritonga


Komentar