Menteri Budi Karya: Progres Pembangunan Pelabuhan Patimban Sudah Berjalan Sesuai Rencana

Jasa Maritim291 Dilihat

Subang, indomaritim.id – Pelabuhan Patimban terus dibangun sesuai dengan rencana. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menargetkan Pelabuhan Patimban, nantinya sudah dapat beroperasi pada pertengahan tahun 2020. Kapal pengangkut peti kemas dapat membongkar muatannya di Pelabuhan Patimban.

“Yang kita bisa rencanakan adalah mungkin April pertengahan tahun depan, kita akan mulai melakukan penggunaan pertama dari car terminal. Oleh karenanya saya akan koordinasikan supaya bisa diselesikan, baru nanti akhir tahun 2020 selesai semuanya,” kata Menteri Budi Karya usai menggelar rapat di lokasi proyek Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat, Minggu (23/6/2019).

Budi Karya mengatakan, dengan beroperasi pada pertengahan tahun 2020, pihaknya berharap akses jalan dari dan menuju pelabuhan dapat selesai dibangun.

Baca Juga: Pelabuhan Benoa Siap Sambut Kapal Pesiar Ukuran 350 Meter

“Saat ini progres pembangunan Pelabuhan Patimban sudah 29 persen. Sedangkan untuk car terminal yang akan beroperasi pertengahan tahun depan progresnya sudah mencapai 35 persen,” kata Budi Karya.

Dengan adanya car terminal, diharapkan dapat mengurangi kepadatan lalu lintas khususnya untuk ekspor-impor kendaraan di Pelabuhan Tanjung Priok. Selama ini, kendaraan berat termasuk angkutan ekspor-impor kendaraan menyumbang pada kemacetan lalu lintas khususnya ruas antara Bekasi-Tanjung Priok, Jakarta.

Car terminal Pelabuhan Patimban ini nantinya memiliki kapasitas tampung 250 ribu sampai 300 ribu kendaraan per tahun.

Menteri Budi Karya usai menggelar rapat di lokasi proyek Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat. Foto: Humas Kemenhub
Menteri Budi Karya usai menggelar rapat di lokasi proyek Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat. Foto: Humas Kemenhub

Sementara itu pada kesempatan yang sama Dirjen Perhubungan Laut R. Agus H. Purnomo mengatakan tujuan pembangunan pelabuhan di daerah Subang adalah untuk mengurangi biaya logistik dengan mendekatkan pusat produksi dengan pelabuhan, memperkuat ketahanan ekonomi, mengurangi tingkat kepadatan lalu lintas di Jakarta dengan pembagian arus lalu lintas kendaraan, serta menjamin keselamatan pelayaran termasuk area eksplorasi migas.

Pembangunannya sendiri dilaksanakan dalam tiga tahap. Pada Tahap pertama, pelabuhan ini direncanakan akan dapat melayani 3.5 juta peti kemas (TEUS) dan 600.000 kendaraan bermotor (CBU).

Pada Tahap kedua, kapasitas pelayanan akan meningkat menjadi 5.5 Juta TEUS dan pada Tahap ketiga akan meningkat kembali hingga 7.5 Juta Teus.

Secara umum, Pelabuhan Patimban akan melayani jenis muatan Peti Kemas dan Kendaraan Bermotor yang diangkut menggunakan kapal-kapal berukuran besar.

Baca Juga: Digitalisasi Pelabuhan, Begini Trend di Tanjung Perak dan Rotterdam Belanda

“Nantinya pelabuhan juga akan didukung area sarana penunjang (backup area) untuk mendukung efisiensi logistik dari dan ke pelabuhan seluas 356 Ha,” kata Dirjen Perhubungan Laut R. Agus H. Purnomo.

Disamping kegiatan yang dikerjakan oleh Kementertian Perhubungan, telah berlangsung pekerjaan pembuatan akses jalan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Pemerintah berharap dengan beroperasinya pelabuhan dapat mengefisienkan biaya ekspor produk Indonesia ke luar negeri salah satunya produk otomotif.

Reporter: Mulyono Sri Hutomo
Editor: 
Rajab Ritonga