Pelaut ADIPATI l Kalitbang INDOMARITIM l Direktur Eksekutif TRUST l Presiden SPI l Volunteer INMETA
Setelah mengikuti perjalanan Laksamana TNI Suradi April 2020 silam, seorang prajurit tempur laut yang concern membangun kolaborasi para peneliti untuk karya anak bangsa. Saat Covid-19 melanda mereka mempersembahkan ramuan herbal yang bisa membunuh Covid-19 dengan cara diminum dan semprotkan ke udara.
Racikan para ahli mikro biologi dibawah kepemimpinan mas Suradi ini sudah diuji coba langsung terhadap sejumlah orang yang terinfeksi positif Covid-19 dan mayoritas sembuh. Sehingga mendapatkan izin edarnya di Balai POM RI Nomor POM TR203636031 tanggal 14 April 2020, walaupun tidak begitu terekspos akibat program vaksin dari pemerintah.
Namun karya mereka jelas memberikan dorongan emosional atau intelektual yang kuat bagi generasi muda kita untuk meningkatkan kreativitas. Karya yang dipelopori oleh mas Suradi ini bisa menjadi contoh yang menginspirasi untuk menghadirkan ide-ide baru atau sudut pandang yang segar. Sebuah karya yang kuat dapat menginspirasi seseorang untuk melakukan perubahan dalam hidup mereka.
Berbekal dukungan dari para pakar dari berbagai bidang, perwira tinggi TNI angkatan laut ini rutin memberikan motivasi untuk mengatasi tantangan, mengambil risiko, atau mendorong perubahan positif. Salah satunya adalah diskusi tentang bagaimana Naval Medical Research Unit (Namru) yang merupakan unit penelitian medis yang beroperasi di bawah Departemen Pertahanan Amerika Serikat jauh lebih dalam mengkaji kekayaan biota laut kita dibanding yang dilakukan oleh negara sendiri.
Namru-2 adalah unit penelitian medis yang berfokus pada penelitian dan survei kesehatan di wilayah Asia Tenggara khususnya di laut Indonesia, yang rutin melakukan survei epidemiologi, penelitian penyakit menular, atau pengembangan vaksin yang berkaitan dengan masalah kesehatan di Indonesia. Tujuannya adalah untuk mendukung kesehatan masyarakat dan memberikan kontribusi dalam pemahaman dan penanganan penyakit di daerah tersebut.
Sebagai Kepala Dinas Pembinaan Potensi Maritim (Dispotmar) TNI AL, Laksamana Pertama Dr. Suradi bersama para pakar saat ini bahkan mengembangkan teknologi terbaru maritim yang diharapkan mampu membantu masyarakat kita yang sedang mengalami krisis air bersih. Dengan mimpi memanfaatkan air laut sebagai sumber air minum, kita dapat mengurangi tekanan terhadap sumber daya air tawar yang terbatas. Serta membantu mengatasi kekeringan dan kekurangan air yang terjadi di daerah-daerah yang paling terdampak. Ini dapat menjadi solusi yang efektif untuk memenuhi kebutuhan air minum dan irigasi.
Teknologi merubah air laut menjadi air minum melalui proses desalinasi jelas membutuhkan biaya dan energi yang cukup tinggi. Namun dengan teknologi mikrobiologi yang dikembangkan oleh mas Suradi dan tim pakar, maka prosesnya sangat mungkin bisa dilakukan secara masif oleh masyarakat pesisir dengan sangat murah. Menggantikan proses desalinasi dengan membran dan distilasi yang membutuhkan biaya operasional yang tinggi, dapat berdampak pada lingkungan serta energi yang signifikan.
Semoga setiap kepala daerah dari bentangan maritim nusantara ini juga termotivasi untuk memanfaatkan kekayaan alami yang ada di wilayah mereka. Dengan memanfaatkan kekayaan alami secara bijaksana, kepala daerah dapat memberikan kontribusi positif dalam pengembangan ekonomi lokal, pelestarian lingkungan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat. Dengan membangun kemitraan yang kuat, kolaboratif, dan inklusif, kepala daerah dapat menghasilkan solusi yang berkelanjutan dan memenuhi kepentingan bersama.
Komentar