Dari Zona Merah ke Zona Berkah : Gerakan Pembangunan Masjid dan Ekonomi Kreatif di Matraman

Catatan Diplomasi Politik Pelaut Nuswantara

Pelaut ADIPATI  l Kalitbang INDOMARITIM  l  Direktur Eksekutif TRUST  l Presiden SPI  l  Volunteer INMETA  

Kerawanan sosial telah lama menjadi tantangan utama di Matraman, Jakarta Timur. Wilayah ini mengalami berbagai masalah, seperti kepadatan penduduk dan pengangguran, yang memicu munculnya kriminalitas dan ketegangan sosial. Pemukiman padat yang dipenuhi kesenjangan ekonomi semakin memperburuk situasi, dengan tawuran antar warga, penyalahgunaan narkoba, dan aktivitas geng motor menjadi masalah serius yang dihadapi oleh masyarakat. Ketidakmerataan infrastruktur dan dampak urbanisasi juga menambah beban sosial di kawasan ini, menuntut adanya upaya penanganan yang lebih terfokus dan komprehensif.

Dalam upaya mengatasi berbagai permasalahan tersebut, aparatur TNI dan POLRI khususnya Koramil Matraman memainkan peran kunci. Sebagai bagian dari tugas pembinaan teritorial (Binter), Koramil aktif melakukan pendekatan sosial dan kerja sama dengan masyarakat untuk menciptakan keamanan dan ketertiban di lingkungan sekitar. Salah satu sosok yang paling berperan dalam perubahan ini adalah Mayor Arm Ahmad Budiman, Danramil 02/Matraman. Ketika pertama kali menjabat, Mayor Arm Ahmad Budiman sudah langsung dihadapkan pada kompleksnya masalah yang dihadapi warga Matraman. Bahkan mulai dari lingkungan sekitar Koramil 02/Matraman yang kala itu masih dikenal sebagai zona merah.

Berbekal interaksi dengan banyak stakeholeder masyarakat, Danramil 2 Matraman ini bertekad untuk membawa perubahan besar bagi warga dan menciptakan lingkungan yang aman, produktif, serta memberikan harapan baru. Maka selain pendekatan keamanan fisik, perlu juga fokus pada strategi non-militer seperti pembinaan keagamaan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Maka langkah pertama yang dilakukan Mayor Budiman adalah mengajak berbagai elemen masyarakat, mulai dari aparat keamanan, tokoh masyarakat, hingga pemuda, untuk bersatu menciptakan perubahan. Ia memahami bahwa kerawanan sosial tidak bisa diatasi dengan pendekatan keamanan semata, tetapi juga perlu strategi pemberdayaan ekonomi dan pembinaan moral.

Dengan menggandeng UMKM lokal, Mayor Arm Ahmad Budiman menginisiasi pembentukan koperasi swadaya yang dikelola bersama oleh masyarakat. Koperasi swadaya masyarakat ini menjadi titik awal dari transformasi lingkungan sekitar Koramil. Tempat yang dulunya terbengkalai dan kurang terawat, kini berubah menjadi pusat pemberdayaan ekonomi yang dinamis. Warga setempat diberikan kesempatan untuk membuka usaha kecil, seperti kedai kopi, toko kerajinan, hingga kios makanan. Tempat tersebut juga diubah menjadi koperasi jajanan koramil 02/Matraman dan juga menjadi ruang kreatif yang menjadi favorit para pemuda.

Menyadari pentingnya membangun kekuatan moral bagi warga yang sering singgah di wilayah koperasi kuliner, Danramil 02/Matraman mengambil inisiatif untuk membentuk gerakan swadaya pembangunan masjid di area tersebut. Masjid Baiturrahim, yang dulunya hanyalah mushala kecil, kini telah dibangun menjadi masjid tiga lantai. Fasilitas ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat pembinaan mental dan spiritual bagi pemuda dan warga sekitar. Keberadaan masjid ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat fondasi moral masyarakat di lingkungan yang sebelumnya dikenal dengan berbagai permasalahan sosial.

Setiap pekan, komunitas pemuda bersama dengan tokoh masyarakat mengadakan berbagai kegiatan di Masjid Baiturrahim, seperti kajian agama, diskusi moral, dan sesi motivasi. Kegiatan ini ditujukan untuk memperkuat karakter pemuda, mengurangi perilaku negatif, dan menciptakan lingkungan yang lebih positif dan harmonis. Masjid ini menjadi pusat perubahan sosial, membantu para pemuda menemukan arah hidup yang lebih baik serta memberikan harapan baru bagi warga setempat dalam menghadapi tantangan kehidupan sehari-hari.

Tidak hanya kepada pengunjung yang datang, bahkan kepada setiap tennan dikawasan koperasi UMKM disekitaran Koramil tersebut difasilitasi kotak amal yang diperuntukkan untuk pembangunan masjid. Sehingga semuanya bisa hadir dalam perjuangan membentuk karakter masyarakat baru dan menjadi alternatif positif bagi anak-anak muda yang sebelumnya sering terlibat dalam aktivitas yang merusak. Warga yang sebelumnya mengalami kesulitan ekonomi, kini mulai bisa merasakan manfaatnya dengan ikut berjualan sebagai tennan koperasi makanan minuman yang dikelola secara kolektif. Karena pada dasarnya koperasi yang didirikan tidak hanya berfungsi sebagai wadah ekonomi, tetapi juga simbol kemandirian dan kebangkitan warga Matraman.

Transformasi yang terjadi di lingkungan sekitar Koramil 02/Matraman semoga menjadi contoh inspiratif bagi wilayah lain di Jakarta. Ini membuktikan bahwa dengan kepemimpinan yang visioner, kerja sama yang erat antara berbagai elemen masyarakat, serta fokus pada pemberdayaan ekonomi dan pembinaan mental, kerawanan sosial yang selama ini menghantui sebuah wilayah dapat diatasi. Perubahan ini bukan hanya tentang perbaikan fisik atau ekonomi, tetapi juga tentang membangun kembali rasa percaya diri, kemandirian, dan harapan di tengah masyarakat. Inisiatif Mayor Budiman telah membuka jalan baru bagi Matraman, menjadikannya simbol transformasi aparat TNI dalam membawa manfaat berkelanjutan bagi seluruh warganya.

Mari bantu gerakan sosial pembangunan karakter masyarakat Matraman Jakarta Timur dengan Pembangunan Mesjid Baiturrahim Koramil 02/Matraman. Donasi dapat disalurkan melalui Rek BRI Mesjid Baiturrahim Koramil Matraman. 114801000183560. 

Bangunlah masjid, bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pembentukan karakter, tempat di mana nilai moral, persatuan, dan kebaikan tumbuh untuk membangun generasi yang berakhlak mulia.

Komentar