Ribuan Pekerja Peti Kemas Port Sudan Mogok Kerja Terkait Kesepakatan Dengan Filipina

Info Maritim867 Dilihat

Port Sudan, indomaritim.id –   Para pekerja di terminal peti kemas selatan Port Sudan sejak Senin, (18/2/2019) menggelar aksi mogok yang memprotes kesepakatan dengan operator pelabuhan Filipina International Container Terminal Services Inc (ICTSI), kata pekerja pelabuhan dan pejabat serikat.

Saksi mata di Port Sudan mengatakan kegiatan di terminal itu dihentikan sejak pagi karena adanya aksi mogok. Aksi tersebut bersamaan dengan kedatangan perdana menteri Sudan yang hendak menyelesaikan penentangan kesepakatan tersebut.

“Hari ini bersamaan dengan kunjungan perdana menteri, semua pekerja di terminal peti kemas di pelabuhan Port Sudan menggelar aksi mogok,” kata Ketua Serikat Pekerja yang beroposisi, Othman Taher.

“Mereka berjumlah 1.800 pekerja,” lanjutnya.

“Pesan sekaligus tuntutan kami kepada pemerintah adalah menolak privatisasi. Kami juga meminta pemerintah agar membatalkan kontrak dengan perusahaan Filipina guna melidungi sumber daya negara,” ujar Othman Taher menambahkan.

Pada 3 Januari 2019 lalu, unit ICTSI, ICTSI Middle East DMCC menandatangani kesepakatan konsesi selama 20 tahun dengan Sea Ports Corporation of Sudan (SPC) untuk mengoperasikan, mengelola dan mengembangkan South Port Container Terminal di Port Sudan, seperti yang diungkapkan perusahaan tersebut.

Pemindahan fasilitas akan berlangsung pada kuartal pertama tahun ini, kata dia, menambahkan bahwa terminal tersebut memiliki kapasitas lebih dari 1 juta TEU, yang menjadi unit standar untuk ukuran peti kemas pengiriman.

ICTSI tidak langsung dapat dihubungi untuk mengomentari hal tersebut.

Komentar