Pelaut ADIPATI l Kalitbang INDOMARITIM l Direktur Eksekutif TRUST l Presiden SPI l Volunteer INMETA
Amerika Serikat baru saja memulai “tembakan pertama” ke arah Yaman. Sebagai reaksi atas serangan Houthi Yaman yang kini resmi telah mengubah dinamika konflik di Timur Tengah dan membuka potensi perang dunia yang serius. Reaksi dan tindakan selanjutnya dari semua negara sekutu akan menjadi penentu arah konflik ini. Sebuah momentum besar bagi faksi politik Houthi dalam kancah geopolitik kawasan, mengingat yang selama ini Saudi Arabia dan UAE tanpa henti menyerang Houthi justru diam. Analisis geopolitik internasional menilai pembiaran Saudi Arabia dan UAE terhadap serangan Houthi terhadap kapal Israel adalah karena bantuan supply perang dari USA akan datang lebih banyak.
Setelah serangan balasan kapal perang Amerika terhadap pesawat pengintai Angkatan Laut Yaman di Laut Merah dengan alasan menghapuskan ancaman terhadap navigasi internasional. Sepertinya akan memberikan reaksi perlawanan yang cukup serius oleh beberapa negara, karena mereka mengerti bahwa hal ini dilakukan demi untuk mendukung Israel dalam penguasaan jalur ekonominya dilaut merah. Setidaknya tiga negara telah memutuskan untuk membatalkan keikutsertaannya dalam tindakan yang sama sekali tidak menguntungkan mereka, kecuali hanya kerugian yang akan mereka dapatkan. Ketiga negara itu adalah Perancis, Spanyol dan Italia. Setelah menderita kerugian yang sangat besar atas dukungannya kepada Ukraina. Mereka sudah akan memutuskan secara realistis mengingat kapal yang diserang hanyalah yang bertujuan ke Israel, sementara kapal lain yang melintasi laut merah dengan tujuan lain masih aman.
Sebelumnya tanda-tanda pertempuran Yaman vs koalisi Amerika sudah terbaca dari flight radar dalam gambar, dimana Amerika dan Inggris melepaskan pesawat tempurnya menuju laut merah bagian selatan. Sebuah gambaran potensi pertempuran besar akan terjadi mengingat sebelumnya lalu lintas udara di atas langit Yaman sangatlah sepi. Setelah serangan pertama Amerika dan Inggris di Hudaidah dan San’a dan Sadaa, yang ternyata juga dibantu oleh Australia, Belanda, Kanada dan Bahrain. Yaman langsung membalas serangan Amerika dan Inggris dengan meluncurkan rudal jelajah ke angkatan Laut Amerika dan Inggris di laut merah. Begitu juga dengan kedutaan Besar Amerika di Baghdad yang juga tak luput dari serangan balasan. Amerika sebenarnya telah menyadari resiko besar perlawanan yang akan timbul, namun resiko itu harus diambil demi menyelamatkan pasokan perekonomian negara kepelabuhan Israel yang di Laut Merah akibat blokade Yaman.
Salah satu kemenangan Yaman adalah posisi geografis Yaman yang strategis di celah sempit yang menuju Laut Merah. Selat Bab el Mandab, yang menghubungkan Laut Merah dengan Teluk Aden, merupakan salah satu jalur maritim utama yang sangat penting bagi perdagangan dunia. Jalur ini memfasilitasi lalu lintas kapal dari Timur ke Barat dan sebaliknya, menghubungkan Teluk Persia, Cina, Korea, Jepang dengan Eropa. Dan sekitar 20% dari pasokan minyak dan gas dunia melewati jalur ini. Kendali Yaman saat ini terhadap Selat Bab el Mandab mempengaruhi keamanan energi global, sehingga menciptakan kekhawatiran terhadap keamanan maritim global dan pasokan energi dunia. Faktor inilah yang menjadikan negara paling miskin di kawasan semenanjung Arabia akibat perang saudara berkepanjangan saat ini sedang menggenggam kartu truff geopolitik global. Bisa dibayangkan bagaimana negara yg belum lama berhenti perang dengan Arab Saudi tiba-tiba membuat terobosan ini.
Laut Merah yg merupakan salah satu jalur maritim utama yang menghubungkan Teluk Persia, Cina, Korea, Jepang dengan Eropa. Singapura bisa mengklaim sebagai negara di tepian selat Malaka yg juga merupakan jalur maritim utama, tapi di jalur ini hanya ada traffic dari Timur ke Barat. Sedangkan Laut Merah dan Babul Mandab itu bukan hanya dari Timur ke Barat, tapi juga dari teluk Persia ke Barat yg merupakan traffic sekitar 20% minyak dan gas dunia. Alasan Amerika Serikat bahwa Yaman telah melanggar hukum internasional dijawab dengan enteng oleh pimpinan Houthi Yaman yang mengatakan hukum internasional terlebih dahulu mati di Gaza. Karena itu tak ada lagi narasi dari NATO bahwa Yaman melanggar hukum Internasional, karena hukum internasional telah dilanggar Israel berkali-kali dan tanpa usaha apapun dari NATO untuk mengecam apalagi menghentikannya. Saat ini Amerika tengah mencoba melakukan diplomasi tingkat tinggi kepada Houthi Yaman, diikuti oleh terbelahnya sikap beberapa negara yang selama ini telah terlibat.
Beragam reaksi terhadap eskalasi konflik ini bervariasi tergantung pada hubungan diplomatis, kepentingan strategis dan pandangan mereka terhadap penyerangan Palestina dan Yaman;
Negara yang menetang :
- Iran : Menggambarkan serangan AS-Inggris sebagai perluasan dukungan terhadap serangan Israel di Gaza. Menilai serangan tersebut sebagai pelanggaran hukum internasional.
- Turki : Mengutuk serangan dan menyatakan bahwa AS dan Inggris mencoba mengubah Laut Merah menjadi lautan darah. Menyamakan tindakan ini dengan penggunaan kekuatan yang tidak proporsional oleh Israel di Palestina.
- Yordania : Menilai adanya pelanggaran hukum internasional oleh Israel di Gaza sebagai pemicu konflik di Laut Merah.
- Rusia : Menilai serangan sebagai pelanggaran hukum internasional dan pengabaian terhadap resolusi PBB.
Negara yang Netral :
- Arab Saudi : Menyerukan untuk menahan diri dan menghindari eskalasi, dengan penekanan pada pentingnya menjaga keamanan dan stabilitas di wilayah Laut Merah.
- Mesir : Menyatakan keprihatinan mendalam dan mendukung upaya perdamaian internasional untuk mengurangi ketidakstabilan di wilayah tersebut.
- Uni Emirat Arab : Menyatakan keprihatinan yang mendalam dan menekankan pentingnya menjaga keamanan di wilayah Laut Merah.
- Spanyol : Tidak akan mengintervensi secara militer di Laut Merah, menekankan komitmen terhadap perdamaian dan dialog.
- PBB : Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres meminta semua pihak untuk menahan diri agar tidak ada gejolak di Laut Merah.
Negara yang mendukung :
- Perancis : Mengecam serangan Houthi kepada kapal-kapal komersial di Laut Merah dan menyerukan agar serangan tersebut segera dihentikan.
- Jerman : Mengatakan bahwa serangan bertujuan mencegah serangan lebih lanjut dan menekankan tujuan untuk meredakan ketegangan di Laut Merah.
- NATO : Menyatakan serangan AS dan Inggris sebagai tindakan defensif untuk menjaga kebebasan navigasi di Laut Merah.
Dibelahan dunia lain, Korea Utara terlihat sudah mengambil bagian dalam konflik ini dengan mendukung Hamas dalam penyerangan Israel kepada Palestina. China dan Korea Utara memiliki pandangan tegas terhadap konflik ini, melihat Israel sebagai negara apartheid yang eksklusif bagi kaum Yahudi. Mereka mendukung Fatah dan Hamas sebagai pejuang kemerdekaan Palestina. Mesti dipahami bahwa Korut adalah salah satu negara yang memiliki militer terbaik dalam perang terowongan, suatu strategi sulit diatasi dan telah membantu Hamas dalam membangun jaringan terowongan dan persenjataan di Gaza. Terbukti dari keberhasilan Hamas memukul mundur pasukan Israel selama invasi Gaza, menunjukkan transformasi Hamas menjadi pasukan tempur yang kuat. Ditambah dengan transfer teknologi militer China ke Iran. Israel dihadapkan pada kebutuhan untuk beradaptasi demi eksistensinya, terutama dengan AS yang mengalami tekanan ekonomi.
Walaupun penyerangan Kapal kapal Israel oleh Houthi Yaman yang menurut dunia sebelumnya tidak berpengaruh, saat ini telah menjadi entri point potensi perang dunia yang serius. Yang didahului oleh serangan Hamas ke Israel yang secara tactical dan strategis dianggap tak ada manfaatnya, tapi justru menjadi jalan pembuka kotak pandora perang dunia ketiga. Di tengah persaingan antara kekuatan regional seperti Iran, tampaknya tidak ada faksi yang mampu memenangkan perang dalam jangka waktu singkat. Dengan dukungan yang terus meningkat dari pihak-pihak terlibat seperti Saudi Arabia, UAE, dan Iran, pertempuran berkepanjangan ini memperkirakan akan menyebabkan lebih banyak korban di antara rakyat Yaman. Serangan terhadap kapal Israel mungkin hanya menjadi aspek sekunder, sementara fokus utama harus tetap pada dampak kemanusiaan yang mengerikan. Karena sebelum serangan Amerika Serikat ini, sudah ada lebih dari 377 ribu korban jiwa akibat perang saudara di Yaman akibat permainan catur geopolitik kepentingan internasional sampai saat ini.
Keterlibatan Korut dan reaksi serius Rusia atas serangan ini baru saja mengubah dinamika Timur Tengah dan meningkatkan potensi perang dunia. Setelah ini potensi kerawanan keamanan dunia bisa saja terus meningkat memerlukan upaya diplomasi untuk menghindari bencana yang lebih besar. Jika dulu Laut Merah memakan korban Firaun dan balatentaranya yg ditelan lautan saat menyeberang Laut Merah tersebut. Laut Merah sendiri adalah laut dengan kadar garam yang sangat tinggi sebagai fenomena berwarna kemerahan akibat cyanobacteria atau Trichodesmium erythraeum yang menyebabkan lautan berwarna kemerahan. Dan jika serangan ini terus berlanjut dengan kemegahan Kapal induk yang jelas tak bergerak sendiri, tapi dikawal oleh fregat dan destroyer bahkan kapal selam. Termasuk sistem pertahanan udara berlapis penghancur serangan rudal musuh atau jet tempur lawan. Maka akan ada pertarungan laut merah dengan perang modern menggunakan rudal cruise hypersonic dan swarm drone dan roket yang akan menyeret semua kekuatan tersebut kedalam dasar laut merah yang bersejarah.
Komentar